Senin, 26 Desember 2011

MY-LIFE: Manajemen Qolbu

MY-LIFE: Manajemen Qolbu

ASKEP PARKINSON

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Pertama kali ditemukan oleh seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun 1887. Penyakit ini merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan.
Tanda-tanda khas yang ditemukan pada penderita diantaranya resting tremor, rigiditas, bradikinesia, dan instabilitas postural. Tanda-tanda motorik tersebut merupakan akibat dari degenerasi neuron dopaminergik pada system nigrostriatal. Namun, derajat keparahan defisit motorik tersebut beragam. Tanda-tanda motorik pasien sering disertai depresi, disfungsi kognitif, gangguan tidur, dan disfungsi autonom.
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian penyakit parkinson.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui askep penyakit parkinson.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom.
B. Etiologi
Etiologi Parkinson primer belum diketahui, masih belum diketahui. Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah : infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui), reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat.
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanis-me bagaimana kerusakan itu belum jelas benar.

Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson adalah sebagai berikut:
1. Usia
Insiden meningkat dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai 200 dari 10.000 penduduk pada usia 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson.
2. Geografi
Di Libya 31 dari 100.000 orang, di Buinos aires 657 per 100.000 orang. Faktor resiko yang mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan.
3. Periode
Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan hasil pemaparan lingkungan yang episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi ataupn gaya hidup. Data dari Mayo Klinik di Minessota, tidak terjadi perubahan besar pada angka morbiditas antara tahun 1935 sampai tahun 1990. Hal ini mungkin karena faktor lingkungan secara relatif kurang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit parkinson.
4. Genetik
Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada penyakit parkinson. Yaitu mutasi pada gen -sinuklein pada lengan panjang kromosom 4 (PARK1) pada pasien dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen parkin (PARK2) di kromosom 6. Selain itu juga ditemukan adanya disfungsi mitokondria.

Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningakatkan faktor resiko menderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 70 tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70 tahun.jika disebabkan oleh keturunan, gejala parkinsonisme tampak pada usia relatif muda.
5. Faktor Lingkungan
a. Xenobiotik
Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menmbulkan kerusakan mitokondria
b. Pekerjaan
Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.
c. Infeksi
Paparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi penyakit parkinson melalui kerusakan substansia nigra. Penelitian pada hewan menunjukkan adanya kerusakan substansia nigra oleh infeksi Nocardia astroides.
d. Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. Sebaliknya,kopi merupakan neuroprotektif.
e. Trauma kepala
Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya masih belum jelas benar
f. Stress dan de.presi
Beberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala motorik. Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan depresi terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.

C. Patofisiologi
Dua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neuronal ada penyakit Parkinson ialah: hipotesis radikal bebas dan hipotesis neurotoksin.
1. Hipotesis radikal bebas
Diduga bahwa oksidasi enzimatik dari dopamine dapat merusak neuron nigrotriatal, karena proses ini menghasilkan hidrogren peroksid dan radikal oksi lainnya. Walaupun ada mekanisme pelindung untuk mencegah kerusakan dari stress oksidatif, namun pada usia lanjut mungkin mekanisme ini gagal.
2. Hipotesis neurotoksin
Diduga satu atau lebih macam zat neurotoksik berpera pada proses neurodegenerasi pada Parkinson.
Pandangan saat ini menekankan pentingnya ganglia basal dalam menyusun rencana neurofisiologi yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan, dan bagian yang diperankan oleh serebelum ialah mengevaluasi informasi yang didapat sebagai umpan balik mengenai pelaksanaan gerakan. Ganglia basal tugas primernya adalah mengumpulkan program untuk gerakan, sedangkan serebelum memonitor dan melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi seaktu program gerakan diimplementasikan. Salah satu gambaran dari gangguan ekstrapiramidal adalah gerakan involunter.
Dasar patologinya mencakup lesi di ganglia basalis (kaudatus, putamen, palidum, nukleus subtalamus) dan batang otak (substansia nigra, nukleus rubra, lokus seruleus).
Secara sederhana , penyakit atau kelainan sistem motorik dapat dibagi sebagai berikut :
1. Piramidal ; kelumpuhan disertai reflek tendon yang meningkat dan reflek superfisial yang abnormal

2. Ekstrapiramidal : didomonasi oleh adanya gerakan-gerakan involunter
3.Serebelar : ataksia alaupun sensasi propioseptif normal sering disertai nistagmus
4. Neuromuskuler : kelumpuhan sering disertai atrofi otot dan reflek tendon yang      menurun
Patofisiologi depresi pada penyakit Parkinson sampai saat ini belum diketahui pasti. Namun teoritis diduga hal ini berhubungan dengan defisiensi serotonin, dopamin dan noradrenalin.
Pada penyakit Parkinson terjadi degenerasi sel-sel neuron yang meliputi berbagai inti subkortikal termasuk di antaranya substansia nigra, area ventral tegmental, nukleus basalis, hipotalamus, pedunkulus pontin, nukleus raphe dorsal, locus cereleus, nucleus central pontine dan ganglia otonomik. Beratnya kerusakan struktur ini bervariasi. Pada otopsi didapatkan kehilangan sel substansia nigra dan lokus cereleus bervariasi antara 50% - 85%, sedangkan pada nukleus raphe dorsal berkisar antara 0% - 45%, dan pada nukleus ganglia basalis antara 32 % - 87 %. Inti-inti subkortikal ini merupakan sumber utama neurotransmiter. Terlibatnya struktur ini mengakibatkan berkurangnya dopamin di nukleus kaudatus (berkurang sampai 75%), putamen (berkurang sampai 90%), hipotalamus (berkurang sampai 90%). Norepinefrin berkurang 43% di lokus sereleus, 52% di substansia nigra, 68% di hipotalamus posterior. Serotonin berkurang 40% di nukleus kaudatus dan hipokampus, 40% di lobus frontalis dan 30% di lobus temporalis, serta 50% di ganglia basalis. Selain itu juga terjadi pengurangan nuropeptid spesifik seperti met-enkephalin, leu-enkephalin, substansi P dan bombesin.
Perubahan neurotransmiter dan neuropeptid menyebabkan perubahan neurofisiologik yang berhubungan dengan perubahan suasana perasaan. Sistem transmiter yang terlibat ini menengahi proses reward, mekanisme motivasi, dan respons terhadap stres. Sistem dopamin berperan dalam proses reward dan reinforcement. Febiger mengemukakan hipotesis bahwa abnormalitas sistem neurotransmiter pada penyakit Parkinson akan mengurangi keefektifan mekanisme reward dan menyebabkan anhedonia, kehilangan motivasi dan apatis. Sedang Taylor menekankan pentingnya peranan sistem dopamin forebrain dalam fungsi-fungsi tingkah laku terhadap pengharapan dan antisipasi. Sistem ini berperan dalam motivasi dan dorongan untuk berbuat, sehingga disfungsi ini akan mengakibatkan ketergantungan yang berlebihan terhadap lingkungan dengan berkurangnya keinginan melakukan aktivitas, menurunnya perasaan kemampuan untuk mengontrol diri. Berkurangnya perasaan kemampuan untuk mengontrol diri sendiri dapat bermanifestasi sebagai perasaan tidak berguna dan kehilangan harga diri. Ketergantungan terhadap lingkungan dan ketidakmampuan melakukan aktivitas akan menimbulkan perasaan tidak berdaya dan putus asa. Sistem serotonergik berperan dalam regulasi suasana perasaan, regulasi bangun tidur, aktivitas agresi dan seksual. Disfungsi sistem ini akan menyebabkan gangguan pola tidur, kehilangan nafsu makan, berkurangnya libido, dan menurunnya kemampuan konsentrasi. Penggabungan disfungsi semua unsur yang tersebut di atas merupakan gambaran dari sindrom klasik depresi.
Diagram Patofisiologi Depresi pada Penyakit Parkinson
Kehilangan neuron batang otak akibat penyakit Parkinson Deplesi biokimiawi korteks dan ganglia basalis Penurunan reward mediation, ketergantungan terhadap lingkungan, dan respons terhadap stres yang tidak adekuat Apatis, rasa tidak berharga, rasa tidak berguna tidak ada harapan, putus asa.
D. Manifestasi Klinis
Meskipun gejala yang disampaikan di bawah ini bukan hanya milik penderita parkinson, umumnya penderita parkinson mengalami hal itu.
1. Gejala Motorik
a. Tremor/bergetar
Gejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur.
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung-mulung (pil rolling). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor).
Tremor tidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan (seperti orang menghitung uang). Semua itu terjadi pada saat istirahat/tanpa sadar. Bahkan, kepala penderita bisa bergoyang-goyang jika tidak sedang melakukan aktivitas (tanpa sadar). Artinya, jika disadari, tremor tersebut bisa berhenti. Pada awalnya tremor hanya terjadi pada satu sisi, namun semakin berat penyakit, tremor bisa terjadi pada kedua belah sisi.

b. Rigiditas/kekakuan

Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk mempertahankan pusat gravitasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek-pendek.

Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya fenomena roda bergigi (cogwheel phenomenon).

c. Akinesia/Bradikinesia

Kedua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian sehingga tanda akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan penderita menjadi serba lambat. Dalam pekerjaan sehari-hari pun bisa terlihat pada tulisan/tanda tangan yang semakin mengecil, sulit mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret. Kesadaran masih tetap baik sehingga penderita bisa menjadi tertekan (stres) karena penyakit itu. Wajah menjadi tanpa ekspresi. Kedipan dan lirikan mata berkurang, suara menjadi kecil, refleks menelan berkurang, sehingga sering keluar air liur.

Gerakan volunteer menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.

d. Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah

Gejala lain adalah freezing, yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah, sedang berjalan, atau berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-ragu untuk mulai melangkah. Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit. Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi. 13Bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi muka serta mimic muka. Disamping itu, kulit muka seperti berminyak dan ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan ludah.

e. Mikrografia

Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
f. Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)

Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche a petit pas), stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila berjalan.

g. Bicara monoton

Hal ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring, sehingga bila berbicara atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan volume suara halus ( suara bisikan ) yang lambat.

h.Dimensia

Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan deficit kognitif.

i. Gangguan behavioral

Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat (bradifrenia) biasanya masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal diberi waktu yang cukup.

j. Gejala Lain

Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda Myerson positif)

2. Gejala non motorik

a. Disfungsi otonom
- Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama           inkontinensia dan hipotensi ortostatik.
-   Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic

-    Pengeluaran urin yang banyak
-  Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat  seksual, perilaku, orgasme.
b. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi
c. Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat
d. Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)
e. Gangguan sensasi,
- kepekaan kontras visuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna,
- penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension orthostatic, suatu kegagalan sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian tekanan darah sebagai jawaban atas perubahan posisi badan
- berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau anosmia),
E. Penatalaksanaan
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul.
Pengobatan penyakit parkinson bersifat individual dan simtomatik, obat-obatan yang biasa diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness.
Perawatan pada penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan menghambat perkembangan dari penyakit itu. Perawatan ini dapat dilakukan dengan pemberian obat dan terapi fisik seperti terapi berjalan, terapi suara/berbicara dan pasien diharapkan tetap melakukan kegiatan sehari-hari.



1. Terapi Obat-obatan
Beberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson:
a. Antikolinergik
Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.
b. Carbidopa/levodopa
Levodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Levodopa mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal. Obat ini diberikan bersama carbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya & mengurangi efek sampingnya.
F. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.
2. Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.
3. Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
4. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
5. Kaji tanda depresi.

I. Diagnosis dan Intervensi Keperawatan.

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot.
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam klien mampu melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria : klien dapat ikut srta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi,bertambahnya kekuatan otot dan klien menunjukkan tidakan untuk meninktkan mobilitas
Intervensi
1. kaji mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan kerusakan
2. lakukan program latihan meningkatkan kekuatan otot.
3. anjurkan mandi hangan dan masase otot
4. bantu klien melakukan latihan ROM,perawatan diri sesuai toleransi
5. kolaborasi ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien

Rasional
1. Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas.
2. Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan,menurunkan kekakuan otot,dan mencegah kontraktur bila otot tidak digunakan.
3. mandi hangan dan masase membantu otot – otot rileks pada aktifitas pasif
dan aktif mengurangi nyeri otot yang mengakibatkan kekakuan otot.
4. untuk memelihara flexsibilitas sendi sesuai kemampuan
5. peningkatan kemampuan dalamn mobilisasi ekstramitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisiotera

2. Defisit parawatan diri berhubungan dengan kelemahan
Neuromuskular,menurunya kekuatan,kehilangan kontrol otot/koordinasi.
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam keperawatan diri klien terpenuhi
Kriteria : klien dapat menunjukkan perubahan hidup untuk kebutuhan merawat diri, klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan ,dan mengidentifikasi personal/masyarakat yang dapat membantu.
Intervensi
1. kaji kemampuan dan tingkat penurunan dan skala 0 – 4 untuk melakukan ADL
2. hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu.
3. kolaborasi pemberian pencahar dan konsul ke dokter terapi okepasi
4. ajarkan dan dukung klien selama klien aktifitas
5. modifikasi lingkungan

Rasional
1. membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan kebutuhan individual
2. klien dalam keadaan cemas dan tergantung hal ini dilakukan untuk untuk mencegah frustasi dan harga diri klien.
3. pertolongan utama terhadap fungsi usus atau defekasi,untuk mengembangkan terapi dan melegkapi kebutuhan khusus.
4. dukungan padsa klien selama aktifitas kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan perawatan diri.
5. modifikasi lingkungan diperlukan untuk mengompensasi ketidakmampuan fungsi
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan depresi dan disfungsi karena perkembangan penyakit.

Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam koping individu menjadi efektif
Kriteria : mampu menyatakan atau mengkomunikasikan dengan orang tredekat tentang situasi dan perubahan yang sedang terjadi mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi mengakui dan mengembangkan perubahan kedalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga didri yang negatif.

Intervensi
1. kaji perubahan dari ganguan persepsi dan hubungan dengan derajat ketidakmampuan .
2. anjurkan orang yang terdekat untuk mengizinkan klien melakukan sebanyak banyaknya hal untuk dirinya.
3. bantu dan anjurkan perawat baik dengan memperbaiki kebiasaan
4. kolaborasi: rujuk pada ahli neuropsikologi dan konseling bila ada indikasi


Rasional
1. menentukan bantuan individual dalam menyusun rencana perawatan atau penilaian intervensi
2. menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan harga diri srta mempengaruhin proses rehabilitasi.
3. membantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area kehidupan
4. dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan.kerja sama fisioterapi terapi obat-obatan dan dukungan partisipasi kelompok dapat menolong mengurani depresi yang sering muncul pada keadaaan ini.















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul . Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya.
Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. Dengan perawatan, gangguan pada setiap pasien berbeda-berbeda. Kebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat bervariasi. Efek samping pengobatan terkadang dapat sangat parah.







DAFTAR PUSTAKA

Andi M, 2003. Parkinson. http://medlinux.blogspot.com/2008/03/ parkinson.html. 3 Juni 2008.
Anisa R., 2003. Parkinson. http://www.neurologychannel.com /parkinsonsdisease. 3 Juni 2008.
Clarke CE, Moore AP. Parkinson’s Disease. http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 3 Juni 2008.
Erik Tapan , 2003. Parkinson http://www.suarapembaruan.com /News/2003/02/02/Kesehata/kes01.htm. 3 Juni 2008.
Greg Juhn, M.T.P.W., David R. Eltz, Kelli A. Stacy, Daniel Kantor, M.D., 2006. University of Florida Health Science Center, Jacksonville, FL. Parkinson’s disease. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/ 000755.htm#Treatment
Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinson’s Disease And Movements Disorders 4th.Philadelpia : Lippincott &Wilkins. Pp 91-99, 39-53
Lembar Pengumpul Data (LPD) Penelitian lab. Ilmu Penyakit Syaraf RS dr. Moewardi Surakarta/FK UNS bekerjasama dengan Perdossi cabang Surakarta terhadap penderita yang dirawat di bangsal syaraf RSDM dan RS Kabupaten se-eks Karesidenan Surakarta mulai bulan Januari-Maret 2007. Lab. Ilmu Penyakit Syaraf RS dr. Moewardi Surakarta/FK UNS. 2007
Lewis P. Rowland, 2000. Merritt’s Neurology 10th Edition. Parkinsonism: Stanley Fahn and Serge Przedborski
Maurice Victor, Allan H. Ropper, Raymond D, 2000. Adams & Victor’s Principles Of Neurology 7th edition. Parkinson Disease (Paralysis Agitans)
Mekanisme terjadinya Parkinson disease. www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF. 3 Juni 2008
Nakamura, K. 2008.Medical Management of Parkinson’s Disease. Department of Neurology, University of California, San Francisco. www.accessmedicine. com/grandRound/nakamura01. 3 Juni 2008.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007. “Parkinson’s Disease: Hope Through Research”,http://www.ninds.nih.gov/ disorders/parkinsons_disease/detail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.
Sobha S. Rao, M.D., Laura A. Hofmann, M.D., and Amer Shakil, M.D., “Parkinson’s Disease: Diagnosis and Treatment”, http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 15 Desember 2006.
Terapi deep brain stimulation bantu kendalikan penyakit Parkinson. 2007. http://www.medicastore.com/med/index.php?id=&iddtl=&idktg=&idobat=&UID=20080527174540125.163.140.209
Yayasan peduli parkinson Indonesia. Parkinson disease. http://www. parkinson-indonesia.com/. 3 Juni 2008


PEMBAHARUAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN


Modernisasi mengandung pengertian pemikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya. Agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Namun bukan berarti pembaharuan mengubah isi Al-Quran dan Hadits.
Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad inilah daerah-daerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur Melalui Pesia sampai India.
Daerah-daerah ini kepada kekuasaan kholifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Dabad ini lahir para pemikir dan ulama besar seperti ;Maliki, Syafi’I, Hanafi, dan Hambali.
Untuk lebih jelasnya pemakalah akan membahas mengenai apa pengertian pembaharuan dan apa saja yang melatarbelakangi lahirnya pembaharuan pemikiran dalam Islam.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembaharuan Dalam Islam
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi odern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya. Sesuai dengan perkembangannya zaman, hal ini dilakukan karena betapapun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tetap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecendrunagan, pengetahuan, situasional, dan sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih banyak yang relevan dan madih dapat digunakan, tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi.
Kata tajdid sendiri secara bahasa berarti “mengembalikan sesuatu kepada kondisinya yang seharusnya”. Dalam bahasa Arab, sesuatu dikatakan “jadid” (baru), jika bagian-bagiannya masih erat menyatu dan masih jelas. Maka upaya tajdid seharusnya adalah upaya untuk mengembalikan keutuhan dan kemurnian Islam kembali. Atau dengan ungkapan yang lebih jelas, Thahir ibn ‘Asyur mengatakan,
Pembaharuan agama itu mulai direalisasikan dengan mereformasi kehidupan manusia di dunia. Baik dari sisi pemikiran agamisnya dengan upaya mengembalikan pemahaman yang benar terhadap agama sebagaimana mestinya, dari sisi pengamalan agamisnya dengan mereformasi amalan-amalannya, dan juga dari sisi upaya menguatkan kekuasaan agama.
Adapun Syariat agama Yahudi atau Kristen –misalnya-, keduanya tidak mungkin mengalami tajdid, sebab pijakan yang sesungguhnya sudah tidak ada. Yang ada hanyalah “apa yang disangka” sebagai pijakan, padahal bukan. Tidak mengherankan jika kemudian aliran Prostestan menerima “kemenangan” akal dan sains atas agama, sebab gereja pada mulanya tidak menerimanya, sebab teks-teks Injil tidak memungkinkan untuk itu. Dan yang seperti sama sekali tidak dapat disebut sebagai tajdid.
Dalam Islam sendiri, seputar ide tajdid ini, Rasulullah saw. sendiri telah menegaskan dalam haditsnya tentang kemungkinan itu. Beliau mengatakan, yang artinya: “Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk ummat ini pada setiap pengujung seratus tahun orang yang akan melakukan tajdid (pembaharuan) terhadap agamanya.” (HR. Abu Dawud , no. 3740).
Tajdid yang dimaksud oleh Rasulullah saw di sini tentu bukanlah mengganti atau mengubah agama, akan tetapi seperti dijelaskan oleh Abbas Husni Muhammad maksudnya adalah mengembalikannya seperti sediakala dan memurnikannya dari berbagai kebatilan yang menempel padanya disebabkan hawa nafsu manusia sepanjang zaman. Terma “mengembalikan agama seperti sediakala” tidaklah berarti bahwa seorang pelaku tajdid (mujaddid) hidup menjauh dari zamannya sendiri, tetapi maknanya adalah memberikan jawaban kepada era kontemporer sesuai dengan Syariat Allah Ta’ala setelah ia dimurnikan dari kebatilan yang ditambahkan oleh tangan jahat manusia ke dalamnya. Itulah sebabnya, di saat yang sama, upaya tajdid secara otomatis digencarkan untuk menjawab hal-hal yang mustahdatsat (persoalan-persoalan baru) yang kontemporer.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tajdid dalam Islam mempunyai 2 bentuk:
Pertama, memurnikan agama -setelah perjalanannya berabad-abad lamanya- dari hal-hal yang menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Konsekuensinya tentu saja adalah kembali kepada bagaimana Rasulullah saw dan para sahabatnya mengejawantahkan Islam dalam keseharian mereka.
Kedua, memberikan jawaban terhadap setiap persoalan baru yang muncul dan berbeda dari satu zaman dengan zaman yang lain. Meski harus diingat, bahwa “memberikan jawaban” sama sekali tidak identik dengan membolehkan atau menghalalkannya. Intinya adalah bahwa Islam mempunyai jawaban terhadap hal itu. Berdasarkan ini pula, maka kita dapat memahami bahwa bidang-bidang tajdid itu mencakup seluruh bagian ajaran Islam. Tidak hanya fikih, namun juga aqidah, akhlaq dan yang lainnya. Tajdid dapat saja dilakukan terhadap aqidah, jika aqidah ummat telah mengalami pergeseran dari yang seharusnya.

B. Latar Belakang Pembaharuan dalam Islam
Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad inilah daerah-daerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur Melalui Pesia sampai India.
Daerah-daerah ini kepada kekuasaan kholifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Di abad ini lahir para pemikir dan ulama besar seperti ; Maliki, Syafi’I, Hanafi, dan Hambali. Dengan lahirnya pemikiran para ulama besar itu, maka ilmu pengetahuan lahir dan berkembang dengan pesat sampai ke puncaknya, baik dalam bidang agama, non agama maupun dalam bidang kebudayaan lainnya. Memasuki benua Eropa melalui Spanyol dan Sisilia, dan inilah yang menjadi dasar dari ilmu pengetahuan yang menguasai alam pikiran orang barat (Eropa) pada abad selanjutnya. Di pandang dari segi sejarah kebudayaan, maka tugas memelihara dan menyebarkan ilmu pengetahuan itu tidaklah kecil nilainya dibanding dengan mencipta ilmu pengetahuan. Di antara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:
    Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
    Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.
    Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami kemajuan. Umat Islam maju karena adanya persatuan dan kesatuan, karena adanya persaudaran yang diikat oleh tali ajaran Islam. Maka untuk mempersatukan kembali umat Islam bangkitlah suatu gerakan pembaharuan.
    Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat. Dengan adanya kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan dengan Barat, terutama sekali ketika terjadinya peperangan antara kerajaan Usmani dengan negara-negara Eropa, yang biasanya tentara kerajaan Usmani selalu memperoleh kemenangan dalam peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-kekalahan di tangan Barat, hal ini membuat pembesar-pembesar Usmani untuk menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa yang baru muncul. Menurut mereka rahasianya terletak pada kekuatan militer modern yang dimiliki Eropa, sehingga pembaharuan dipusatkan di dalam lapangan militer, namun pembaharuan di bidang lain disertakan pula.
Pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaisans Barat. Kalau renaisans Barat muncul dengan menyingkirkan agama, maka pembaharuan dalam Islam adalah sebaliknya, yaitu untuk memperkuat prinsip dan ajaran-ajaran Islam kepada pemeluknya. Memperbaharui dan menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam yang dilalaikan umatnya. Oleh karena itu pembaharuan dalam Islam bukan hanya mengajak maju kedepan untuk melawan segala kebodohan dan kemelaratan tetapi juga untuk kemajuan ajaran-ajaran agama Islam itu.
Adapun yang melatarbelakangi pemikiran politik Islam adalah:
a)    Pertama, kemunduran dan kerapuhan dunia Islam yang disebabkan oleh faktor internal dan yang berakibat munculnya gerakan-gerakan pembaharuan dan pemurnian.
b)    Kedua, rongrongan Barat terhadap keutuhan kekuasaan politik dan wilayah dunia Islam yang berakhir dengan dominasi atau penjajahan oleh negara-negara Barat tersebut.
c)    Ketiga, keunggulan Barat dalam bidang ilmu, teknologi, dan organisasi.
Ketiga hal tersebut ini juga memberi pengaruh pada pemikiran politik Islam yakni banyak di antara para pemikir politik Islam tidak mengetengahkan konsepsi tentang system politik Islam, tetapi lebih kepada konsepsi perjuangan politik umat Islam terhadap kezaliman penguasa, lebih-lebih terhadap imperialis dan kolonialis Barat. Perhatian mereka lebih banyak dipusatkan pada perjuangan pembebasan dunia Islam dari cengkraman atau dominasi Barat. Kalau gerakan pembaharuan umat Islam di Turki pada akhirnya menimbulkan Negara Turki yang bersifat sekuler, gerakan pembaharuan umat Islam di India melahirkan Negara Pakistan yang mempunyai agama sebagai dasar.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa:
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi odern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya. Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:
    Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
    Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.
    Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami kemajuan.
    Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.

Minggu, 25 Desember 2011

Manajemen Qolbu

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar  belakang
Salah satu penyakit hati yang sering merasuki jiwa manusia dengan tidak mengenal golongan, pangkat, jabatan, keturunan dan usia baik laki-laki maupun  perempuan adalah Dengki (Hasud).
Rosululloh SAW mengingatkan :
“Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling memutuskan hubungan, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling memperdaya dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara”.
 (Buhkhari dan Muslim)

B.    Tujuan
1.    Agar mahasiswa mengerti bahaya dengki dan syirik serta sombong.
2.    Agar mahasiswa menjauhi sifat sifat dengki, kesombongan dan syirik dalam kehidupan sehari hari


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.1     DENGKI
A.    Pengertian Dengki
Dengki (hasud) adalah senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang. Dengki merupakan salah satu penyakit hati yang mesti dihindari. Dari banyak referensi, dituliskan bahwa dengki merujuk kepada kebencian dan kemarahan yang timbul akibat perasaan cemburu atau iri hati yang amat sangat. Ia amat dekat (berhubungan) dengan unsur jahat, tidak berkenan, benci dan perasaan dendam yang terpendam.
Ada juga yang mendefinisikan dengki sebagai suatu perbuatan atau tindakan hati yang tidak senang melihat kesenangan (nikmat) orang lain serta berharap agar kesenangan (nikmat) orang lain akan hilang atau lenyap atau pun berpindah kepadanya.
ALLOH SWT berfirman:
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai sebuah dari kejahatan makhluk Nya,” kemudian Dia berfirman, “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (AI Falaq(113): 1, 2 dan 5).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasululloh SAW bersabda
“Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis Inenolak bersujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya.” (HR Ibnu Asakir).




B.    Penyebab dengki
1.    Kesombongan
Kelebihan apapun yang kita miliki, harta yang banyak, anak yang pintar, pangkat yang tinggi, kedudukan/jabatan terhormat, wajah yang tampan/cantik tetapi kurang ilmu dalam menyikapinya maka akan menyebabkan munculnya kesombongan.

2.    Sombong itu mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain. Ketika kita merasa lebih dari orang lain dan iman serta ilmu yang kurang dalam menyikapinya, maka munculah sifat sombong dalam diri mengalahkan kelembutan dan kerendahan hatinya, mungkin hal ini terjadi karena pujian orang atau bahkan karena penghinaan. Ingatlah, syaithon laknatulloh adalah musuh kita yang senantiasa membisikan kepada sudut hati kita yang paling dalam, sehingga suatu ketika kita merasa rendah hati padahal sedang menunjukan kesombongan diri.

3.    Seorang bapak baru pulang haji misalnya, ketika kedatangan tamu kerumahnya dengan senangnya dia menerima tamu tersebut, dengan senang hati pula dia berusaha menunjukan kesombongan kepada pembantu rumahnya sambil berkata: "tolong ambilkan karpet yang warna biru yang bapak beli di Mekah waktu haji tahun lalu, bukan yang dibeli dari Mekah kemarin……" ada apa maksud dibalik perkataannya itu, inilah sebagai bukti bahwa syaithon merasuki ke dalam hati pak haji ini disadari atau tidak dia sudah berusaha menutupi keramahannya dengan kesombongan dalam dadanya. Allohu Akbar.

4.    Dari kesombongan inilah akan timbul kecemburuan sosial dan cara pandang orang yang berbeda dan akhirnya munculah sifat Dengki pada orang yang tidak siap menyikapinya.




5.    Merasa Tersakiti
Contoh :Orang tua yang akan menikahkan anaknya dengan anak tetangganya atau yang lain, pada waktu yang telah ditentukan dan undangan sudah disebar, salah satu pihak memutuskan/ membatalkan rencana tersebut, dia kecewa, malu sama undangan, benci dan bahkan dendam kepada calon mantunya, maka akan timbullah kedengkian dalam dirinya. Padahal ketika dia mengetahui bahwa Allohlah pemilik segalanya, yang menyebabkan dia berjodoh atau tidak dan Alloh Maha tahu apa yang akan terjadi apabila berjodoh dengannya, boleh jadi ketika menikah rumah tangganya akan berantakan, maka ketika kita ridho menerimanya insya Alloh, Alloh SWT akan memberi pengganti yang lebih baik dan tidak harus menimbulkan kedengkian kepada siapapun.

6.    Persaingan
Penyebab munculnya kedengkianpun bisa timbul karena persaingan, baik berupa persaingan usaha, kerja, kedudukan dll. Biasanya persaingan ini satu level/ setingkat, tukang warung dengan tukang warung, tukang ojeg dengan tukang ojeg, karyawan dengan karyawan, menejer dengan menejer dan seterusnya.

7.    Keinginan memimpin
Adanya keinginan memimpin dalam satu organisasi, kelompok, perusahaan dan sebagainya, menyebabkan munculnya keinginan saling menonjolkan kemampuan, yang apabila pada akhirnya dia terkalahkan oleh lawannya dan dia tidak siap menerimanya maka munculah kedengkian/hasud dari dirinya dan kelompoknya


C.    Ciri ciri sifat dengki
Untuk mengetahui munculnya sifat dengki diri kita kepada orang lain atau sebaliknya maka kita harus mengetahui ciri-cirinya.
Adapun ciri-ciri sifat dengki adalah sebagai berikut :

1.    Senang membicarakan kejelekan orang lain
2.    Cenderung tidak senang berdekatan
3.    Cenderung tidak senang mendengar suara yang di dengki
4.    Tidak senang mengucapkan salam ketika bertemu
5.    Berbahagia ketika yang didengki dapat musibah

D.    Cara mengatasi dengki
Agar kedengkian tidak merasuki tubuh kita dan kita tidak menjadi objek kedengkian bagi orang lain, maka ada beberapa kiat untuk mengatasinya :
1.    Menganggap saudara
Jadikan siapapun yang menjadi pesaing kita, lawan kampanye kita, teman, atau siapapun sebagai saudara, yang nantinya akan timbul saling mencintai, mengoreksi dan memajukan untuk keberhasilan bersama, karena sesungguhnya diantara mukmin dan mukmin yang lain adalah saudara dan tidak seharusnya diantara saudara saling mendengki dan menyakiti

2.    Jangan melihat kekurangannya, tetapi lihatlah kebaikannya
Berusahalah untuk tidak melihat kekurangan saudara kita, sejelek apapun sikap dan prilakunya tentu masih ada kebaikan yang dia lakukan, berusaha bijak menyikapi kekurangan yang dimilikinya dan menerima serta menghargai setiap kelebihan yang dimilikinya, insya Alloh akan lebih nikmat menjalani kehidupan ini dan akan terhindar dari kedengkian sekecil apapun, insya Alloh.

3.    Tempatkan diri kita menjadi bagian kesuksesan orang lain
Menjadi jalan kesuksesan bagi saudara kita itu mungkin, tetapi kalau menjadi jalan kesuksesan bagi musuh kita itu luar biasa. Maka agar tidak menimbulkan kedengkian kepada siapapun berusahalah dengan tulus untuk membantu siapapun juga dalam mencapai kesuksesan, insya Alloh tidak akan ada kerugian bagi kita mengeluarkan harta, tenaga, fikiran untuk menyukseskan orang lain, kecuali Alloh SWT, akan memberikan balasan terbaik bagi kehidupan dunia dan akhiratnya.

4.    Do’akan
Berdo’alah untuk kemajuan saudara kita dan berusaha untuk tidak pernah mendo’akan keburukan, karena sesungguhnya setiap do’a yang kita ucapkan sama dengan mendo’akan diri kita, maka apabila kita mendo’akan kebaikan, maka mudah-mudahan Alloh SWT memberi kebaikan kepada kita, amiin yaa robbal ‘alamiin

5.    Ikut bahagia
Berusahalah untuk ikut berbahagia ketika saudara kita mendapat nikmat, dan turut berduka ketika saudara kita dapat musibah, karena sesungguhnya dalam kehidupan kita saling membutuhkan satu dengan yang lain,  kalaupun kita tidak mampu memberi harta dan kekayaan paling tidak kita menjadi penghibur hati dan penenang bathin dalam keadaan apapun juga





A.2.     SYIRIK
A.    Pengertian syirik
Syirik artinya menyekutukan Allah Subhana Wata'ala dalam beribadah dengan salah satu diantara makhluk-Nya.

B. Penyebab syirik
1.    Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam syari’at Islam ada 2 macam:
1)    Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobi’i), seperti anak kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi dan rasul as (QS 4/64, 24/63, 49/2-3).

2)    Pengagungan yang berlebihan dan sampai pada tingkat taqdis (pengkultusan) kepada siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin (QS 37/158-159), ulama dan orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).

2.  Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan yang diluar panca indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).
3. Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).
4. Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).
5. Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum Allah Subhana Wataala dan rasul-Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).



C.    Bentuk-Bentuk Syirik
Syirik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya, diantaranya:
1.    Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan  madharat selain Allah SWT (QS 2/102).
2.    Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Subhana Wata'ala (QS 39/3)
3.    Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya (QS 10/18, 72/6).
4.    Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31, 16/35, 42/21, 4/65)
5.    Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir
6.    Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR Abu Daud)
7.    Bersumpah dengan selain Allah: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR Tirmidzi)
8.    Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an.
9.    Percaya dengan Mantera dan jampi-jampi
10.    Menyembelih untuk selain Allah




D.    Macam-Macam Syirik
Kita meyakini syirik itu ada dua macam:
1.    syirik akbar (besar)
yang merupakan kedzaliman dan dosa paling besar. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik ini kecuali pelakunya bertaubat. Syirik besar menghapuskan seluruh pahala amal. Kesyirikan ini bisa terjadi dalam masalah penuhanan dan peribadatan, seperti berdoa, beristighatsah, dan mempersembahkan korban (sembelihan dan sesajen) kepada selain Allah. Bisa juga terjadi pada masalah ketaatan dan ketundukan, seperti mengklaim memiliki hak membuat syariat (undang-undang) dan mentaatinya.

2.    Syirik Asghar (Kecil)
seperti riya', bersumpah dengan selain nama Allah, memakai kalung jimat dan selainnya. Ini termasuk dosa besar dan menghapuskan pahala amal yang disertainya.

Allah Ta'ala berfirman, QS. Al-An'am: 82,

الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik ini kecuali pelakunya bertaubat.







Firman Allah yang menjelaskan syirik dalam penuhanan, QS. Fathir: 13-14,

ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

"Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui."

Syirik besar menghapuskan seluruh pahala amal.
Firman Allah yang menjelaskan adanya kesyirikan dalam ketaatan dan ketundukan,

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ

"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?." (QS. Asy-Syura: 21).
Firman Allah Ta'ala,

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." (QS. Al-An'am: 121)
Firman Allah yang menjelaskan bahwa syirik akbar menghapuskan seluruh pahala amal,

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ  بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur'." (QS. Az-Zumar: 65-66).

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan sumpah menggunakan selain nama Allah,

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

"Siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kafir dan musyrik." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim) hal itu selama tidak bermaksud mengagungkannya seperti mengagungkan Allah.
Berkaitan dengan jimat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
"Siapa yang menggantungkan (memakai) tamimah (jimat) maka ia telah melakukan kesyirikan." (HR. Ahmad dan Hakim)






E.    Dampak Syirik
1.    Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).

2.    Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).

3.    Menghilangkan sifat ‘izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah Subhana Wata'ala yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).

4.    Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yang paling besar dan paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhanan yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah Subhana Wata'ala dari segala sekutu dan tandingan.

5.    Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah Subhana Wata'ala, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).



A.3.    SOMBONG
A. Pengertian Sombong
Kesombongan adalah salah satu penyakit qalbu yang paling mematikan. Penyakit ini membuat seseorang terlempar jauh dari hakikat kefakirannya. Bagaikan benda langit yang terpental dari orbitnya, kehancuran sedang menantinya. Sebelum hadirnya kesombongan di hati seseorang, hati itu terlebih dahulu telah dikuasai dua hal yang tidak kalah mengerikannya yaitu kebodohan dan kebohongan. Bodoh dalam arti tidak mengerti hakikat diri dan hakikat Tuhannya, bohong dalam arti membohongi diri sendiri karena setiap ekspresi kesombongan dalam rasa, kata dan gerak semuanya membelakangi kebenaran dan jauh dari kenyataan yang sebenarnya.


يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

"Wahai manusia kalian semua fakir sangat membutuhkan Allah sedangkan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (al-Fathir: 15)

B. Penyebab sombong
1. Punya kelebihan
Seseorang bisa menjadi sombong karena merasa punya kelebihan. Kekayaan, kecantikan/ketampanan, kecerdasan, ketrampilan, kedudukan, jabatan, keturunan, dsb. Orang yang tidak punya kelebihan apa-apa tidak akan bisa menyombongkan dirinya, kecuali jika ia tidak tahu diri.

2. Tidak bersyukur
Pada hakekatnya semua kelebiha yang kita miliki adalah karunia dari Allah. Ini adalah ujian apakah kita bisa memanfaatka kelebihan itu untuk kebaikan dan mensyukurinya atau malah menjadi kufur atas karunia Allah. Qarun adalah salah satu contoh orang yang diberi karunia kemudian menjadi kufur karena menganggap bahwa kekayaan yang ia miliki adalah karena kepandaiannya

C. Cara mengatasi sifat sombong
1.    sadar diri
Langkah pertama untuk mengobati penyakit sombong adalah menyadari adanya penyakit ini dalam hatinya. Penyakit sombong hanya bisa diobati jika pelakunya sadar dan mau mengikis kesombongan dalam dirinya.
2.    Banyak membaca
Dengan membaca ilmu kita akan bertambah. Kita menjadi tahu bahwa di dunia ini banyak orang yang jauh lebih hebat dari kita. Kelebihan yang kita miliki tak ada artinya jika dibandingkan dengan kelebihan yang orang lain miliki. Sekaya apapun manusia belum ada yang menandingi kekayaan nabi Sulaiman. Jika merasa ganteng, tidak ada artinya jika disandingkan dengan Nabi Yusuf. Jika merasa sholeh, kesholehan kita belum ada seujung kuku para shahabat, apalagi jika dibandingkan dengan nabi Muhammad.
3.    Dzikrullah
Dengan mengingat kebesaran Allah kita akan meras bahwa diri kita bukanlah apa-apa. Allah tidak menyukai manusia yang sombong karena sesungguhnya hanya Allah yang berhak untuk sombong. Berlaku sombong sama artinya dengan mengambil hak Allah. Berani???  Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]
4.    Mengingat asal diri kita
Manusia berasal dari air mani yang menjijikkan, maka tak sepantasnya untuk berlaku sombong di muka bumi.
5.    Ingat mati
Ketika malaikat maut menjemput tak ada yang bisa menghalanginya untuk mencabut nyawa kita. Kekuasaan, harta, sanak kerabat, dan pengikut setia tak akan bisa berbuat apa-apa. Kecerdasan dan ketrampilan kita di dunia pun tak akan ada gunanya. Jadi sikap sombong adalah sesuatu yang tidak perlu.





BAB III:
PENUTUP


PENUTUP
Cara Menghilangkan Penyakit Hati Dengki, Syirik dan kesombongan
Berikut ini adalah beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit hati kita :
1.    Tidak Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat hati kita menjadi keras. Berbicaralah yang tidak penting secukupnya dan hindari menjadi orang yang omong besar, omdo / omong doang, pembual, tukang bohong, ghibah, ngerumpi, dan lain sebagainya. Banyak bicara dalam kebaikan boleh-boleh saja seperti untuk mengajar, petugas pelayanan, ngobrol biasa dengan teman, tetangga, keluarga, dan lain sebagainya.

2.    Menjaga Emosi Dan Nafsu
Emosi dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu menjaga emosi kita agar tidak menjurus ke penyakit hati. Beberapa contoh nafsu yang harus kita tundukkan antara lain seperti nafsu akan harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu jabatan, nafsu marah, nafsu mewujudkan impian, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk melatih emosi dan nafsu kita adalah dengan melakukan ibadah puasa, baik puasa sunah maupun puasa wajib ramadhan.

3.    Selalu Mengingat Allah SWT
Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT yaitu seperti dengan rajin sholat baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud, sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain itu zikir, doa dan mengaji atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari penyakit hati. Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah SWT jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan maksiat.

4.    Bergaul Dengan Orang Saleh / Soleh
Dengan berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit hati hanya akan menulari kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan semakin jauh dari Allah. Salah pergaulan juga dapat menambah dosa akibat perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak telah kita lakukan. Lain hal apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga dan membatasi diri dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.

TRIKOMONIASIS

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Di Amerika Serikat terdapat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Secara global  WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi. 5% pada klien KB dan 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain. Seperti ; Gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Terjadi diseluruh dunia, mengenai sekitar 180 juta/tahun , 15% pada wanita dan 10% pria dengan seksualitas aktif . Di USA, infeksi ini merupakan salah satu penyebab terbanyak PMS dengan insiden 2-3 juta/tahun.
Di Indonesia Masih sedikit didapatkan penderita dengan trikomoniasis. Yayasan Kusuma Bua¬na melaporkan, prevalensi PMS khususnya trikomoniasis yang secara 'tidak sengaja' ditemukan pada pe¬meriksaan Pap Smear pada 6666 wanita usia 25-45 tahun dari 6 klinik di Jakarta mencapai 29%. Adapun penelitian lain di sebuah klinik di Bali pada tahun 1997-1998 menemukan bahwa dari 695 wanita yang mengalami abortus, 53% nya diketahui menderita infeksi saluran reproduksi dan 16,3% diantaranya adalah vaginosis bakterial, 15,5% kandidiasis, 7,3% trikomoniasis dan 5,2% chlamydia.
rakyat Indonesia hanya sebagian kecil yang mengerti tentang adanya infeksi menular seksual akibat trikomoniasis. Maka boleh disimpulkan walaupun pendidikan seks telah diberi kepada masyrakat namun upaya pencegahan yang diambil untuk menurunkan angka kejadian PMS amat sedikit. Kegagalan untuk mengkontrol PMS adalah mungkin disebabkan prioritas kurang diberikan oleh ‘policy-makers’ atau ‘planners’ untuk mengalokasikan sumber (resources) yang sewajarnya serta fasilitas untuk mendiagnosa dan health care kurang diberi perhatian oleh pemerintah.

B.    Tujuan
1.    Agar pembaca mengetahui pengertian trikomoniasis.
2.   Agar menambah wawasan pembaca tentang trikomoniasis bagaimana penyebab, komplikasi dan cara menghindari penyakit trikomoniasis.



Gambar 1 :
Trichomonas vaginalis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA




A.    Definisi Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah salah satu tipe dari Vaginitis, merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, terutama sebagai Penyakit Menular Sexual (PMS) dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah yang dapat bersifat akut atau kronik dan pada wanita maupun pria, namun pada pria peranannya sebagai enyebab penyakit masih diragukan.
Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual.  Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.


    
Gambar 2 :
Trichomonas vaginalis (servic)



B.    Etiologi
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Gambar 3 :
Parasit Trichomonas vaginalis
    
Gambar 4 :
Parasit Trichomonas vaginalis

    
Gambar 5 :
Parasit Trichomonas vaginalis



a.    Cara penyebaran trikomoniasis
Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena trikomoniasis. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria namun biasanya tanpa gejala. Sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut.

b.    Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :
•    Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
•    Pasangan seksual saat ini
•    Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual
•    Memakai kontarsepsi oral (pil KB) dan IUD

C.    Patofisiologi
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan sub epitel. Masa tunas rata-rata 4 hari sampai 3 minggu. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang menjalar sampai di permukaan epitel. Di dalam vagina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat dalam sekret.

D.    Tanda dan Gejala
a.    Pada wanita :
•    Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab (Strawberry Appearance)
•    Perdarahan kecil – kecil pada permukaan serviks.
•    Didapatkan rasa gatal dan panas di vagina.
•    Dysuria
•    Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual (dispareunia) mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis.
•    Dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah.
•    Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina.
•    Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.




Gambar 7 :
Vagina keluar cairan keruh

Gambar 8 :
Vagina berbusa akibat parasit Trichomonas vaginalis
    
    
Gambar 6 :
Peradangan pada vagina akibat parasit Trichomonas vaginalis



b.    Pada pria :
biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain :
•    iritasi di dalam penis
•    keluar cairan keruh namun tidak banyak
•    rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.


E.    Komplikasi
Komplikasi trikomoniasis tersering pada wanita adalah pelvic inflammatory disease (PID) dan pada wanita hamil yang terinfeksi sering mengalami ruptur membrane yang prematur, bayi lahir premature atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Pada laki-laki pula komplikasi yang terjadi termasuk prostatitis, ependydimitis, striktur urethra dan infertilitas. gonnorhoea dan Chlamydia (Handsfield, 2001).
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang dapat diobati jika didiagnosa awal. Maka penting agar masyarakat umum untuk mengetahui tentang trikomoniasis agar komplikasi penyakit ini dapat dihindari dan mengurangkan resiko penularan HIV.




F.    Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan diantaranya :
a)    pH vagina
Menentukan pH vagina dengan mengambil apusan yang berisi sekret vagina pada kertas pH dengan range 3,5 –5,5. pH yang lebih dari 4,5 dapat disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan bacterial vaginosis.
b)    Apusan basah/Wet mount
Apusan basah dapat digunakan untuk identifikasi dari flagel, pergerakan dan bentuk teardrop dari protozoa dan untuk identifikasi sel. Tingkat sensitivitasnya 40–60 %, tingkat spesifiknya mendekati 100% jika dilakukan dengan segera.
c)    Pap Smear
Tingkat sensitivitasnya 40 – 60 %. Spesifikasinya mendekati 95–99%.
d)    Test Whiff
Tes ini digunakan untuk menunjukkan adanya amina-amina dengan menambahkan Potassium hidroksid ke sampel yang diambil dari vagina dan untuk mengetahui bau yang tidak sedap.
e)    Kultur
Dari penelitian Walner – Hanssen dkk, dari insiden Trikomoniasis dapat deteksi dengan kultur dan tidak dapat dideteksi dengan Pap Smear atau apusan basah.Kebanyakan dokter tidak mengadakan kultur dari sekresi vagina secara rutin.
f)    Direct Imunfluorescence assay
Cara ini lebih sensitive daripada apusan basah, tapi kurang sensitive dibanding kultur. Cara ini dilakukan untuk mendiagnosa secara cepat tapi memerlukan ahli yang terlatih dan mikroskop fluoresesensi.
g)    Polimerase Chain Reaction.
Cara ini telah dibuktikan merupakan cara yang cepat mendeteksi Trichomonas vaginalis.



G. Penatalaksanaan
a.    Pengobatan dapat diberikan secara topikal atau sistemik.
1.    Secara topikal dapat berupa :
•    Bahan cairan berupa irigasi,misalnya Hidrogen peroksida 1- 2 % dan larutan asam laktat 4%
•    Bahan berupa supositoria,bubuk yang bersifat trikomonoasidal
•    Jel dan krim yang berisi zat trikomonoasidal
2.    Secara sistemik (oral) :
Obat yang sering digunakan tergolong derivat nitromidazol seperti :
•    Metronidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg / hari selama 7 hari
•    Nimorazol : dosis tunggal 2 gram
•    Tinidazol : dosis tunggal 2 gram
•    Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram

b.    Pengobatan Mitra (pasangan) Seksual
Mitra seksual harus diobati sesuai dengan rejimen penderita. Dosis yang dianjurkan untuk mitra seksual pria adalah dosis multiple selama 7 hari. Efektifitas dosis tunggal belum banyak diteliti. Latief melaporkan 40% kegagalan pengobatan pada pria dengan dosis tunggal.

c.    Pengobatan Pada Kehamilan
Pengobatan Trichomoniasis dalam kehamilan perlu dilakukan. Mengingat bahwa infeksi pada bayi dapat mengakibatkan secret vagina yang berlebihan, piuria dan irritability.
Metronidazol kontra indikasi dalam kehamilan trimester I, sedangkan obat yang lain tidak ada yang manjur, oleh karena itu metronidazol diberikan pada trimester II atau ke III dengan dosis tunggal sebanyak 2 gram.




Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita :
•    Pemeriksaan dan pengobatan kepada pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi infeksi
•    Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan sebelum dinyatakan sembuh
•    Hindari pemakaian barang – barang yang mudah menimbulkan transmisi.
•    Infeksi Pada Neonatus
•    Bayi dengan trikomoniasis simtomatik atau dengan kolonisasi T. vaginalis melewati umur 4 bulan, harus diobati dengan metronidasol, 5 mg/kg oral, 3 x sehari selama 5 hari.

d.    Infeksi Oleh Galur Resisten
Dengan munculnya laporan-laporan mengenai galur T. vaginalis yang resisten terhadap metronidasol, maka dalam menghadapi kegagalan pengobatan selalu harus diperhatikan bahwa pengobatan konvensional sampai saat ini sangat jarang mengalami kegagalan. Berdasarkan hal tersebut, maka sebelum menyatakan galur penyebab tersebut resisten terhadap metronidasol, hendaknya disingkirkan dahulu factor-faktor yang dapat menimbulkan kegagalan pengobatan, yaitu:
•    Konsentrasi metronidasol yang tidak mencukupi,
•    Inaktivasi metronidasol oleh bakteri,
•    Konsentrasi seng dalam serum yang rendah,
•    Reinfeksi.
Pengobatan local tidak dianjurkan, karena jarang sekali diperlukan kecuali pada penderita yang tidak tahan terhadap pemberian obat oral atau telah terjadi kegagalan pada pengobatan oral. Infeksi dengan galur resisten kadang-kadang responsive dengan pengobatan local.




e.    Vaksinasi
Usaha mengadakan vaksinasi telah dilaksanakan dengan menggunakan vaksin Lactobacillus acidophilus, namun kegagalan vaksiasi telah dilaporkan. Telah dilaporkan pula bahwa ternyata tidak ada reaktivitas silang antara L. acidophilus dengan T. vaginalis.

G.    Komplikasi
a.    Infeksi pelvis
b.    Pada kehamilan :
1.    Lahir premature
2.    Bayi berat lahir rendah
3.    Selulitis posthysterectomy

H.    Prognosis
Metronidazol menunjukkan angka kesembuhan 95 % . Angka kesembuhan meningkat bila kontak seksual memakai pengaman.

I.    Pencegahan
Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual.
Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:
1.    Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.
2.    Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
3.    Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum.







J.    Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1.    Identitas Klien
2.    Keluhan Utama
    Nyeri
    Luka
    Perubahan fungsi seksual
3.    Riwayat Penyakit
    Riwayat penyakit sekarang : Keluhan Klien menderita infeksi alat kelamin
    Dahulu: Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan reproduksi
4.    Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan bagian luar
    Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan klien
    Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura, leokoplakia dan eksoria
    Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap pemebengkakan ulkus, keluaran cairan dan nodul
2.    Pemeriksaan Bagian Dalam
    Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya
    Raba dinding vagina: Nyeri tekan dan nodula.
    Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan
    Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas
    Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi dan nyeri tekan






B.    Diagnosa
1.    Nyeri Berhubungan dengan reaksi infeksi
2.    Resiko infeksi Berhubungan dengan kontak dengan mikroorganisme
3.    Disfungsi seksual Berhubungan dengan perubahan kesehatan seksual
4.     Risiko penularan Berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang sifat menular dari penyakit
5.    Cemas Berhubungan dengan penyakit yang diderita
6.    Harga diri rendah Berhubungan dengan penyakit
7.    Kurang pengetahuan Berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan














DAFTAR PUSTAKA


Fahmi, Sjaiful. 2001. Penyakit Menular Seksual, Edisi 2. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Mandals, dkk. 2006. Penyakit Infeksi, Edisi 6. Jakarta. Erlangga

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka